Menanti Asa Kembali
Dedaunan kering, beterbangan bagai burung riang, tak lagi mempedulikan arah.
Angin bertiup beriringan dengan irama rintik hujan, bersahabat petir di tengah malam.
Nafas bumi menggelitik menusuk tulang,
membuat insan bergelut kain tebal di atas kasurnya. Namun,
Riuh itu membuat sosok itu bangkit,
menepis asa lelap lalu merangkak, tertatih demi Rahmat Pencipta.
Pun perempuan itu, isak yang menderu di atas sajadah, bagai gelap tanpa secercah cahaya yang selalu diratapnya, seolah banyak penyesalan dalam hidup.
Jiwa yang terserak dan fisik utuh namun tak lagi segar.
Ia ingin, dengan sangat
Menjamah lalu menggenggam kembali asa yang lalu terlepas.
12-02-24
- Hanaa
Sumber gambar: Ilustrasi by iStockPhoto